Novel
The Dream in Taipei City di balik layar :)
Hai
temans… makasih sudah bersedia mengunjungi blog saya. Seperti sebelumnya, dalam setiap karya tentu selalu
ada hal paling penting yang tidak bisa dilupakan, yaitu proses di balik layar yang penuh dengan warna warni dan suka dukanya. Kali ini saya ingin sekedar
berbagi kiat dan proses kepenulisan novel terbaru saya nih yang berjudul The
Dream In Taipei City.
Mungkin
bisa dibilang novel saya kebanyakkan bersetting luar negeri, karena dari kelima novel
solo yang saya tulis, hanya satu yang settingnya dalam negeri. Bukan apa-apa,
bukan pamer (tidak ada yg bs saya pamerkan) dan bukan berniat ingin
meneggelamkan kultur serta setting lokal yang tentu saja sangat bervariasi.
Bukan dengan maksud itu, melainkan karena saya menulis selalu berawal dari
mood. Bukankah sebuah awalan itu penting? Jadi, Jika mood saya dengan setting
dan tokoh luar sudah klop banget, saya
langsung tulis saja. Jadi memang saya belum menjadi penulis professional sehingga
semua tergantung dari keinginan saya pribadi. Tema apa yang ingin saya ulas
saat itu, maka saya langsung menuliskannya.
Namun,
di sisi lain, saya juga ingin selalu menjadikan nama Indonesia dikenal dengan
baik. Sifat dan perilaku tokoh lokal yang berbeda dengan tokoh luar tentu saja itu
menjadi pembanding yang sangat mencolok. Dan entah kenapa, selalu saja mucul
pemikiran bahwa orang Indonesia tidak akan pernah kalah dengan orang asing. Bahkan
di sisi yang pernah saya kupas di novel saya sebelumnya, saya ingin menunjukkan
bahwa orang Indonesia justru bisa dijadikan contoh dalam bergaul. Mempunyai
pandangan luas, bisa berkomunikasi dengan baik, bisa menyetarakan perbedaan dan
tentu saja menjadi seseorang yang menonjol dalam urusan agama. Itulah beberapa
alasan saya selalu memasukkan tokoh2 asing ke dalam crita.
Nah,
begitu juga dalam novel The Dream In Taipei City. Bahwa orang Indonesia yang
selalu dicap lebih rendah dibanding orang2 dari negara maju yang lain justru
menjadi maskot di negara asing. Seperti tokoh Ella. Dia mempunyai karakter yang
polos, ceria dan sangat menyukai persahabatan. Sehingga banyak orang yang
peduli padanya. Kepolosan dan ketulusan yang dia tanamkan dalam pergaulan di
kampus yang baru saja ia jumpai maupun dalam keluarga, terutama hubungan dengan
Ayahnya, menjadi peluangnya untuk maju. Pada saat ia mengalami kesulitanpun
teman-temannya tak segan membantu, itulah sosok orang Indonesia yang ingin saya
tonjolkan dalam cerita ini.
Simpati
dari teman dan seorang dosen tampan berhasil membantu Ella keluar dari
kesulian, termasuk saat ia mengikuti ujian masuk di Nasional Taiwan University.
Tokoh-tokoh lain merupakan hasil imajinasi saat saya menyukai karakter orang –orang
di sekitar saya. Mereka membuat saya terinspirasi, oh… ternyata kehidupan
mahasiswa seperti itu, kurang lebihnya saya tuangkan dalam tokoh Ella dan
kawan-kawan.
Meida Sefira imprint Ella Tan |
Tokoh
utama, Ella Tan adalah hasil olahan inspirasi dari tokoh Paquita, yaitu tokoh
utama dalam novel remaja Come To Me Paquita (Syamiil 2006) yang penulisnya tak
lain merupakan senior dan salah satu penulis novel remaja favoritku sejak SMA
dulu, Mbak Leyla Imtichanah. *novel itu saya baca sekitar tahun 2007 saat saya
masih merantau*. Saya mengambil sedikit sifat ceroboh Paquita dan menempelkanya
pada sosok Ella yang dalam bayangan saya wajahnya artis muslimah Indonesia Meida
SefiraJ. Meskipun
alim Meida tampak ramah/mudah bergaul dan ceria.
Tiga tokoh
lain merupakan hasil inspirasi dari kebiasaan saya nonton drama Korea dan
Taiwan, tokoh-tokoh itu yang saya anggap pas dan saya merasa dekat dengan
mereka. Ya-perasaan dekat sekali dengan tokoh dalam imajinasi saya sangat
membantu saya menemukan ‘feel’ yang tepat saat proses penulisan. Di saat menulis, menurut saya sangat penting bagi saya untuk mencari ‘feel’ dari tokoh dan
karakternya. Juga mood tentu saja. Saya masih bergantung ‘feel’ dan ‘mood’ dan
kedua rasa ini harus ada pada saat saya
menulis.
Fero - imprint Adrian |
Kang Min Hyuk -imprint Kim Hae Yo |
Berikut ini
beberapa tokoh artis yang menginspirasi saya. Kang Min Hyuk sebagai Kim Hae Yo
karena saya suka gayanya yang unik dan apa adanya. Fero- artis Indonesia yang wajahnya cocok untuk nama Adrian. Wu Chun sebagai Marcell Yo
yang merupakan actor Taiwan dan merupakan personil boyband fav saya dulu, sifatnya
yang dewasa dan ramah merupakan alasan kenapa saya mengambilnya sebagai imprint
hihi J ,
kemudian Miss Wang merupakan artis Taiwan bernama asli Ivy Chen. Begitulah bocoran
cara menulis saya temans. Kadang saya menggunakan gambar mereka untuk
melukiskan sifat yang ingin saya ceritakan dalam novel.
Ivy Chen- imprint Lily Wang |
Wu Chun - imprint Marcell Yo |
Proses Jatuh
Bangun.
Dalam
penulisan novel ini, membutuhkan waktu sekitar dua bulan lebih termasuk untuk
editing. Pada awalnya novel ini akan saya ikutkan dalam lomba novel islami di
salah satu penerbit nasional, sayang setelah penantian selama empat bulan tanpa
keterangan, novel ini pun tidak masuk dalam 3 juara. Sedih… iya, sedih banget,
tapi bukan berarti saya harus mundur. Saya
baca ulang lagi keseluruhan ceritanya. Ada beberapa cerita yang kemudian saya
revisi, tidak banyak, namun setelah saya baca ulang saya merasa perubahan
sedikit akan lebih baik. Dan tepat setelah lima bulan teratung-katung, saya
memutuskan mengirimkan kembali ke salah satu penerbit yang selama ini
buku-bukunya mengisi koleksi di rak saya.
Awalnya saya
sempat ragu. Sangat ragu, karena semua penulis senior yang saya tahu penerbit
itulah yang menerbitkan buku-buku mereka. Dan keraguan itupun saya tepis, kalau
jodoh tidak akan salah, pikir saya. Saya mulai dari membuka blognya dan
mengirimkan via blog dengan mengisi format. Sekitar 1 minggu belum ada
konfirmasi. Ahh…rasanya nggak sabar…banget. Kemudian saya lempar lagi melalui
email yang saya dapat dari buku senior saya itu. Dan… dengan sujud syukur saya
bersimpuh atas diterimanya novel saya di penrbit itu.
Melalui Email…
novel saya dijawab dengan sangat baik dan Alhamdulillah proses berlanjut hingga
novel ini benar-benar terbit tanpa revisi lagi. Penerbit itu adalah penerbit
Indiva Media Kreasi. Sudah lama saya memimpikan untuk menjadi bagian dari
penulis di penerbit ini dan meski saya masih bukan apa-apa, akhirnya saya bisa
diterima.
Tepat di
tanggal 20 feb 2014, novel saya terbit. Dan perjuangan saya belum berakhir. Karena
saya masih harus terus berdoa agar novel saya bisa diterima pembaca. Bermanfaat dan
bisa menghibur, syukur bisa menginspirasi orang lain, amin.
Terakhir… saya
mengucapkan terima kasih untuk penerbit Indiva dan seluruh Kru, juga editor dan
mimin. Terima kasih atas kesempatan dan perhatiannya.
Saya juga
berharap teman-teman tidak menyerah. Menulis memang tidak mudah, apalagi
mencari jodoh penerbit, semua butuh perjuangan keras, kesabaran, keikhlasan dan
doa yang tidak pernah berhenti.
Penulis itu
perjuangannya tidak akan pernah usai, jadi jangan berhenti di sini.
Semoga sharing
saya yang sebagai penulis pemula ini bisa bermanfaat buat teman-teman. Banyak
cara lain untuk menumbuhkan imajinasi. Dan bisa atau tidaknya kita mewujudkan
sebuah mimpi, itu tergantung usaha kita. Jangan lupa juga, bahwa kita masih membutuhka orang lain. Semangat !!!!
Selamat berkarya :)
Mell Shaliha.
kang min hyuknya terlalu imut buat jadi kim hae yo wkwkwkwk....
BalasHapusaku bayanginnya lebih "jantan" dikit lah..huehuehue tipe2 bad guy tpi bertanggung jawab gitu deeh *huahuahua ini mah idola aku pribadi kalee yaaa....
tapi sepertinya keren kalu kisah ini dilayarlebarin.aku pasti nontooon meelll
mbak Sarah... jangan ikut penulis gil* kya say mbak.. terlalu mengandai2 klo saya nihh..heheh...amin,hanya Allah penentu rejeki mbak hihi.... makasih slalu dkungan mbak Sarah :D
BalasHapuswah nemu blog-nya mbk mel jg ternyata
BalasHapustu kan bener, kim hae yo it kang min hyuk
jon-hee-yah
ga nyangka aj, kalau marcel yo itu wu chun
bolen tanya ga mbk?
kq sy ngerasa kalau kedekatan ella dg ibunya kurang keliatan ya?
misal dari obrolan singkat atau telepon
kan katanya ella itu dekat dengan ibunya y
maaf kalau terlalu berisik
mampir jg di blog sy
tp lagi hiatus
www.elangkelana.com
Iya, mbak, memang ada yg kurang tentang mereeka, tidak terlalu saya kupas, juga tentang komunikasi paa ella dan Mamanya berlangsung seperti apa memang blm saya tampilkan, smg ada kesempatan ke deppan utk memperbaikinya. makasiah atas apresiasinya. Begitulah cara saya menulis mbak, dengan memanfaatkan rasa suka saya pada tokoh itu. Trus Wu Chun... dia kan personil Fahrenheit boybband fav saya. jadi coba mbak datang ke tulisan tentang novel perdana saya Xiexie ni de ai, ceritanya ttg Aaron Yan, sbg Aanon dalam nvl itu :)
Hapussmg bermanfaat:)