Senin, 03 Oktober 2011

Berprosa "MENEPI PADA RUANGKU"


Bila sang waktu mendekapmu biarlah tetap eratkan rengkuhnya. Juga dinding-dinding kokoh yang kaubangun menepi dari hamparan luasnya rasa yang tak sengaja tercipta. 'Ini' menindih sesak langkahku bersua candamu dulu.
Hati terbolak balik, leluasa bagai ombak mendebur, datang-pergi lintasi karang yang ingin disentuhnya. Sama seperti gerakmu.Tanpa kata, menjamuku dalam ruang kosong tanpa celah.

Terimakasih, ketika tamanmu pernah mendamaikan satu sisi yang penat. menjadi tempat kedua setelah peraduan kata-kataku. Kadang membangkitkan adrenalin untuk menebak keindahan didalamnya. Dan aku, bersuka cita dengan angan yang terekam melalui ejaan demi ejaan yang kususun. sampai batas maksimal tercipta keindahan bagai kuntum kuntum mahkota. mewangikan deretan 'kembang' yang kutanam.

Namun tak lupa banyak duri menancap pada jariku dan aku berhenti, hingga luka kembali tersepuh masa. Kau tahu? sejenak kukembali, tembok sudah menutup rapat warna warni bebungaan yang kau tanam. Entah, tiada terbesit keingintahuan lagi pada taman-tamanmu, kuartikan bahwa kau tak harap rumput liar tumbuh disana, atau aku membawa biang pemusnah keindahan disana.

Lalu...
Kuputuskan menyingkir, menyisir jalan yang belum pernah kau lalui, menjauh dari yang seharusnya kuingini. dan kuberteduh, menetapi bilik kosong gelap, agar tiada melihat fana adamu.



Kartasura,03 Oct 2011
setelah 2 bulan tanpa kata.
Mells